Sejarah Tentang Kejayaan Islam

 Islam sebagai agama pembawa perubahan, pembaharuan, dalam sejarah perkembangan kehidupan ummat manusia, Islam membawa visi misi yang mulia menjadikan ummat manusia yang cerdas, bijak, penuh hikmah, dan akhlaq yang mulia. Pada masa yang lalau dalam sejarah tercatat banyak para ilmuwan muslim yang sangat besar kontribusinya bagi kemajuan dalam peradaban ummat manusia. diantaranya Ilmu Filsafat,semisal Al-Kindi yang terkenal dengan teori relativitasnya. berikut catatan sejarahnya :
foto al-kindi

Kejayaan peradaban umat islam pernah diwakili oleh Baghdad di Irak, Mesir, Andalusia, dan India. Ditempat itu lahirlah karya karya yang luar biasa yang dapat menggetarkan dunia kala itu. Disana lahir para ilmuwan ilmuwan, cendekiawan, sarjana, ahli fikih bahkan para penguasa atau pemimpinnya sangat sungguh sungguh dan memilki obsesei yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan. yang berakibat muncullah sebuah tatanan kehidupan dunia yang baik dan maju sepanjang sejarah. Banyak yang dilahirkan oleh peradaban islam bagi dunia. hingga saaat ini manfaat sumbangan pemikiran mereka sangat dirasakan dan terus dilakukan pengembangan lebih lanjut guna demi kemudahan dan kemajuan dunia. Salah satu sumbangan pemikiran cendekiawan muslim yaitu teori yang dikenal dengan nama teori relativitas al-kindi Teori relativitas ternyata telah lama dicetuskan oleh ilmuwan muslim pada abad ke 8 masehi, dialah Abu Yusuf bin Ashaq al-kindi Ia adalah seorang Ilmuwan dan Filsuf muslim keturunan Yaman, lahir di Kufah tahun 185 H/796 M. Ilmuwan ini dikenal Alkundus di Barat, menyatakan bahwa manusia adalah mahkluk relatif dan terbatas. Walaupun semua mahluk individu tiak terbatas banyaknya, namun waktu, gerak, badan, dan ruang, adalah terbatas. Intiya Al kindi hendak menyatakan bahwa " Waktu itu ada (eksis) karena ada gerak. Gerak itu karena badan atau tubuh yang bergerak,. Jika tidak gerak ada tubuh yang diperlukan untuk bergerak, jika ada badan ada gerakan yang dilakukan." Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ruang, gerak, waktu, gerakan, dan benda itu bersifat relatif satu sama lain dan tidak dapat berlaku sendiri (independen) atau absolut. Seluruhnya bersifat relatif terhadap objek-objek lain dan terhadap si pengamat. Teori yang digagas Einsten juga hampir sama, Ia menyatakan bahwa "Eksistensi-eksistensi dalam dunia ini terbatas, walaupun eksistensi itu sendiri tidak terbatas." Tentu saja karena kedua ilmuwan itu hidup dan berkarya di zaman yang berbeda, maka temuan dari Einsten akan lebih mendetail dan dijelaskan dengan dukungan penelitian dan pengujian ilmiah yang lebih akurat dan rinci. Bahkan telah terbukti dengan adanya ledakan Hirosima dan Nagasaki. Namun yang jelas ternyata teori relativitas yang digagas oleh Albert Einsten pada abad 20 telah lebih dulu ditemukan oleh Ilmuwan muslim yaitu Abu Yusuf bin Ashaq al-Kindi sekitar seribu seratus tahun sebelumnya. Sesungguhnya konsep tentang relativitas ruang dan wakru ini sudah tidak asing lagi bagi kalangan Ilmuwan islam terdahulu, Karena di dalam Quran telah disebutkan beberapa ayat yang mengisyaratkan relatifnya ruang dan waktu, seperti : "Sesungguhnya sehari di sisi Alloh adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmua (Qs.Al-Hajj (22) :47) "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada _Nya, dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (Qs.as-Sajdah (32) :5)