Misteri dibalik Tembok Ya'juj dan Ma'juj
Diantara alamat atau tanda besar akan ciri-ciri dekatnya datangnya hari kiamat adalah keluarnya suatu kaum yang bernama Ya'juj dan Ma'juj berdasarkan ayat Al-Quran mereka adalah kaum penghancur dan perusak muka bumi, kaum ini terkenal sejak dari dahulu menurut para sejarawan serta peneliti tengah menemukan bukti otentik akan tempat benteng bahwa kaum itu memang telah ada sejak jaman dahulu kala dan akan dikeluarkan oleh Alloh Swt pada akhir zaman kelak. Berikut ini adalah artikel singkat mengenai kaum Ya'juj dan Ma'juj tersebut selamat menyimak :
Kaum Ya'juj dan Ma'juj dalam sebuah hadist dari Zainab Binti Jash-istri Rasulullah Saw, berkata : "Nabi Muhammad Saw, bangun dari tidurnya dengan wajah memerah, kemudian bersabda : "Tiada Tuhan selain Alloh, celakalah bagi Arab dari kejahatan yang telah dekat pada hari Kiamat (yaitu) telah dibukanya penutup Ya'juj dan Ma'juj seperti ini!" Beliau melingkarkan jari tangannya. (Dalam riwayat lain tangannya membentuk isyarat 70 atau 90), Aku bertanya : Ya Rasulalloh, apakah kita akan dihancurkan walaupun ada orang-orang yang shalih? Beliau menjawab : "Ya, Jika banyak kejelekan." (HR.Ahmad, Al-Bukhari, dan Muslim).
Alloh Swt berfirman : "Mereka berkata:"Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatlah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka? (QS.Al-Kahfi (18) : 94).
"Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang kafir. (Mereka berkata) : Aduhai celakalah kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim (QS.Al-Anbiya (21) :96)
Jenis dan Asal Usul (Ya'juj dan Ma'juj)
Berdasarkan pendapat yang paling rajih (kuat), kata Ya'juj dan Ma'juj menurut bahasa arab adalah merupakan isim 'ajam dan laqab (julukan). Para ulama sepakat, bahwa Yajuj dan Ma'juj termasuk spesies manusia. Hanya saja, para ulama berbeda pendapat dalam menentukan siapa dan asal-usul nenek moyangnya. Ada yang menyebutkan dari sulbi Adam Alaihissalam dan Hawa atau dari Adam saja. Ada pula yang menyebut dari sulbi Nabi Nuh As, dari keturunan Syis/At-Turk menurut hadist Ibnu Katsir, Sebagaimana dijelaskan dalam Tarikh, Nabi Nuh mempunyai tiga anak, yaitu Syam, Ham, Syis/At-Turk.
Ada lagi yang menyebut keturunan dari Yafist bin Nuh. Menurut al-Maraghi, Yajuj dan Majuj berasal dari satu ayah yaitu Turk. Ya'juj adalah At-Tatar dan Majuj adalah Al-Maghul (Mongol), namun keterangan ini tidak kuat.
Mereka tinggal di Asia bagian Timur dan menguasai dari Tibet, Cina sampai Turkistan Barat dan Tamujin. Mereka dikenal sebagai Jengis Khan (Berarti Raja Dunia) pada abad ke-7 H di Asia Tengah dan menaklukkan, Cina timur, Ditaklukkan oleh Quthbuddin bin Armilan dari Raja Khuwarizmi yang diteruskan oleh anaknya Aqthay. "Batu" anak saudaranya menukar dengan negara Rusia tahun 723 H, dan menghancurkan Babilon dan Hongaria. Kemudian digantikan Jaluk dan dijajah oleh Romawi dengan menggantikan anak saudaranya Manju, diganti saudara-saudaranya Kilay yang menaklukkan cina. Saudaranya Hulako menundukan negara Islam dan menjatuhkan Baghdad pada masa daulah Abbasiyyah ketika dipimpin Khalifah al-Mu'thasim Billah pertengahan abad ke-7 H (656 H).
Ya'juj dan Ma'juj adalah kaum yang banyak keturunannya.
Menurut Mitos yang berkembang, kaum ya'juj dan ma'juj ini adalah kaum dimana mereka tidak akan mati sebelum melihat seribu anak lelakinya membawa senjata. Mereka taat kepada peraturan masyarakat, adab dan pemimpinnya. Ada yang menyebutkan bahwa mereka berperawakan sangat tinggi sampai beberapa meter dan ada yang sangat pendek sampai beberapa centimeter. konon telinga mereka itu panjang tetapi hal ini tidak berdasar. Pada Qs. Al-Kahfi (18) : 94, Ya'juj dan Ma'juj adalah kaum yang kasar dan biadab. Jika mereka melewati suatu kampung, mereka membabat semua yang menghalangi dan merusak atau bila perlu membunuh penduduk. Karenanya, ketika Dzulkarnain datang, mereka minta dibuatkan benteng agar mereka tidak dapat menembus dan mengusik ketenangan penduduk (Rakyatnya.).
Siapakah Raja Dzulkarnain?
Menurut versi Barat, Dzulkarnain adalah Iskandar bin Philips Al-Maqduny Al-Yunany (orang mecedonia, Yunani). Ia berkuasa selama 330 tahun. Membangun Iskandariyah dan murid Aristoteles. memerangi Persia dan menikahi puterinya. Mengadakan ekspansi ke India dan menaklukkan mesir. Menurut Asy-syaukani, pendapat ini sulit untuk diterima, karena hal itu mengisyaratkan bahwa Ia seorang kafir dan filosof. Sedangkan al-Quran menyebutkan, "Kami (Alloh) mengokohkan di bumi dan Kami memberikan kepadanya sebab segala sesuatu." (Qs.Al-Kahfi (18) :84) Menurut Sejarawan muslim, Dzulkarnain adalah julukan Abu Karb Al-Himyari atau Abu Bakar bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyahh (115 SM-552 SM).
Kerajaannya disebut At'Tababi'ah. Dijuluki Dzulkarnain (Pemilik dua tanduk), karena kekuasaannya yang sangat luas, mulai dari ujung tanduk matahari di barat sampai timur. Menurut Ibnu Abbas, Ia adalah seorang raja yang salih. Dzulqarnain seorang pengembara dan ketika sampai diantara dua gunung antara Armenia dan Azzarbaijan, atas permintaan penduduk, Dzulkarnain membuat sebuah benteng. Para Arkeolog menemukan benteng tersebut pada awal ke -15 M, di belakang Jeihun dalam ekspedisi Balkhan dan disebut sebagai "Babul Hadid" (Pintu besi) di dekat Tarmidz. Timurleng pernah melewatinya, juga Syah Rukh dan ilmuwan German Slade Verger. Arkeolog Spanyol Klapigeo pada Tahun 1403 H, pernah diutus Raja Qisytalah di Andalus ke sana dan bertamu pada Timurleng. "Babul Hadid" adalah jalan penghubung antara Samarqindi dan India. Wallohu A'lam bisshowab.
Alloh Swt berfirman : "Mereka berkata:"Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatlah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka? (QS.Al-Kahfi (18) : 94).
"Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang kafir. (Mereka berkata) : Aduhai celakalah kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim (QS.Al-Anbiya (21) :96)
Jenis dan Asal Usul (Ya'juj dan Ma'juj)
Berdasarkan pendapat yang paling rajih (kuat), kata Ya'juj dan Ma'juj menurut bahasa arab adalah merupakan isim 'ajam dan laqab (julukan). Para ulama sepakat, bahwa Yajuj dan Ma'juj termasuk spesies manusia. Hanya saja, para ulama berbeda pendapat dalam menentukan siapa dan asal-usul nenek moyangnya. Ada yang menyebutkan dari sulbi Adam Alaihissalam dan Hawa atau dari Adam saja. Ada pula yang menyebut dari sulbi Nabi Nuh As, dari keturunan Syis/At-Turk menurut hadist Ibnu Katsir, Sebagaimana dijelaskan dalam Tarikh, Nabi Nuh mempunyai tiga anak, yaitu Syam, Ham, Syis/At-Turk.
Ada lagi yang menyebut keturunan dari Yafist bin Nuh. Menurut al-Maraghi, Yajuj dan Majuj berasal dari satu ayah yaitu Turk. Ya'juj adalah At-Tatar dan Majuj adalah Al-Maghul (Mongol), namun keterangan ini tidak kuat.
Mereka tinggal di Asia bagian Timur dan menguasai dari Tibet, Cina sampai Turkistan Barat dan Tamujin. Mereka dikenal sebagai Jengis Khan (Berarti Raja Dunia) pada abad ke-7 H di Asia Tengah dan menaklukkan, Cina timur, Ditaklukkan oleh Quthbuddin bin Armilan dari Raja Khuwarizmi yang diteruskan oleh anaknya Aqthay. "Batu" anak saudaranya menukar dengan negara Rusia tahun 723 H, dan menghancurkan Babilon dan Hongaria. Kemudian digantikan Jaluk dan dijajah oleh Romawi dengan menggantikan anak saudaranya Manju, diganti saudara-saudaranya Kilay yang menaklukkan cina. Saudaranya Hulako menundukan negara Islam dan menjatuhkan Baghdad pada masa daulah Abbasiyyah ketika dipimpin Khalifah al-Mu'thasim Billah pertengahan abad ke-7 H (656 H).
Ya'juj dan Ma'juj adalah kaum yang banyak keturunannya.
Menurut Mitos yang berkembang, kaum ya'juj dan ma'juj ini adalah kaum dimana mereka tidak akan mati sebelum melihat seribu anak lelakinya membawa senjata. Mereka taat kepada peraturan masyarakat, adab dan pemimpinnya. Ada yang menyebutkan bahwa mereka berperawakan sangat tinggi sampai beberapa meter dan ada yang sangat pendek sampai beberapa centimeter. konon telinga mereka itu panjang tetapi hal ini tidak berdasar. Pada Qs. Al-Kahfi (18) : 94, Ya'juj dan Ma'juj adalah kaum yang kasar dan biadab. Jika mereka melewati suatu kampung, mereka membabat semua yang menghalangi dan merusak atau bila perlu membunuh penduduk. Karenanya, ketika Dzulkarnain datang, mereka minta dibuatkan benteng agar mereka tidak dapat menembus dan mengusik ketenangan penduduk (Rakyatnya.).
Siapakah Raja Dzulkarnain?
Menurut versi Barat, Dzulkarnain adalah Iskandar bin Philips Al-Maqduny Al-Yunany (orang mecedonia, Yunani). Ia berkuasa selama 330 tahun. Membangun Iskandariyah dan murid Aristoteles. memerangi Persia dan menikahi puterinya. Mengadakan ekspansi ke India dan menaklukkan mesir. Menurut Asy-syaukani, pendapat ini sulit untuk diterima, karena hal itu mengisyaratkan bahwa Ia seorang kafir dan filosof. Sedangkan al-Quran menyebutkan, "Kami (Alloh) mengokohkan di bumi dan Kami memberikan kepadanya sebab segala sesuatu." (Qs.Al-Kahfi (18) :84) Menurut Sejarawan muslim, Dzulkarnain adalah julukan Abu Karb Al-Himyari atau Abu Bakar bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyahh (115 SM-552 SM).
Kerajaannya disebut At'Tababi'ah. Dijuluki Dzulkarnain (Pemilik dua tanduk), karena kekuasaannya yang sangat luas, mulai dari ujung tanduk matahari di barat sampai timur. Menurut Ibnu Abbas, Ia adalah seorang raja yang salih. Dzulqarnain seorang pengembara dan ketika sampai diantara dua gunung antara Armenia dan Azzarbaijan, atas permintaan penduduk, Dzulkarnain membuat sebuah benteng. Para Arkeolog menemukan benteng tersebut pada awal ke -15 M, di belakang Jeihun dalam ekspedisi Balkhan dan disebut sebagai "Babul Hadid" (Pintu besi) di dekat Tarmidz. Timurleng pernah melewatinya, juga Syah Rukh dan ilmuwan German Slade Verger. Arkeolog Spanyol Klapigeo pada Tahun 1403 H, pernah diutus Raja Qisytalah di Andalus ke sana dan bertamu pada Timurleng. "Babul Hadid" adalah jalan penghubung antara Samarqindi dan India. Wallohu A'lam bisshowab.